Mari Mengenal Alam Semesta - Astronomi
Apa itu astronomi?
Di sekolah tentu kita telah mempelajari tentang alam semesta, guru-guru banyak bercerita tentang ruang angkasa. Baik itu tentang matahari, tata surya, bintang baru, bintang tua, dan benda langit lainnya. Sebagai bahasan utama mari kita bahas dulu apa itu astronomi?
Astronomi didefinisikan secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari tentang Alam Semesta, baik itu benda-benda langit yang ada di dalamnya hingga ruang angkasa itu sendiri. Dalam bahasa Yunani kata astronomi berasal dari dua kata yaitu "astron" berarti bintang dan "nomos" bearti hukum, jadi astronomi bisa kita artikan sebagai hukum bintang yang mencakup planet, bintang, galaksi, teleskop, misi ruang angkasa, dan lain-lain.
Siapa orang pertama yang memulai penelitian tentang alam semesta?
Yaa, dialah Bapak Astronomi Modern Galileo Galilei. Mari kita kembali sejenak ke masa lalu, pada zaman dahulu kala orang-orang telah berusaha untuk mempelajari alam semesta, namun pengamatan mereka sangat terbatas pada benda-benda langit yang hanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Bidang astronomi mulai ini berkembang pesat setelah pengamatan dengan teleskop yang dilakukan oleh Galileo Galilei (1964-1642), yang dianggap Bapak Astronomi Modern. Meskipun pengetahuan pada zamannya belum serumit dan seluas sekarang ini, ia adalah orang pertama yang memulai penelitian Alam Semesta dan membuka jalan bagi para ilmuan penerusnya. Teleskop yang ia gunakan hanya mampu memberikan gambaran kabur mengenai Tata Surya, tetapi ia berhasil menemukan fakta bahwa planet-planet beredar mengelilingi matahari, bukan bumi, seperti yang dipercayai masyarakat umum. Kini, 400 tahun kemudian, kita sudah mengetahui jauh lebih banyak dari yang ditemukan oleh Galileo. Namun, kita baru memahami sebagian kecil dari misteri Alam Semesta. Mungkin di Ibarat setetes air dari selautan, seperti itulah misteri alam semesta yang masih belum berhasil kita pelajari. Jadi, masih ada banyak benda langit baru yang bisa ditemukan di masa mendatang, terutama dengan kemajuan teknologi yang telah kita miliki sekarang ini.
Pada kesempatan ini ada beberapa bahasan tentang alam semesta yang ingin saya tuliskan, adapun bahasan-bahasan tersebut sebagai berikut,
Tata Surya
- Keluarga besar yang beredar mengelilingi sebuah bintang bernama matahari
- Sistem ini berada di Lengan Orion galaksi Bimasakti
- Diperlukan waktu 225 juta tahun untuk mengelilingi pusatnya
Tata surya berada di wilayah ruang angkasa yang jutaan kali lebih luas dari pada Bumi. Sistem ini terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu dari awan gas dan debu. Di bagian tengahnya terdapat Matahari, yang merupakan pusat Tata Surya sekaligus anggota terbesarnya. Matahari menahan hampir seluruh berat Tata Surya, dan gravitasinya yang besar membuat kedelapan planet utama (dengan setidaknya 166 bulan yang dikenal), lima planet kerdil, serta miliaran asteroid, komed, meteorit, dan debu ruang angkasa, berputar mengelilingi Matahari dengan orbitnya masing-masing.
Semua planet utama mengelilingi Matahari dengan arah yang sama. Planet-planet tersebut membentuk cakram datar di tengah Matahari. Jarak antara tiap planet sangat jauh, Saturnus berjarak dua kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan dengan planet sebelumnya-Yupiter. Jika Matahari tiba-tiba mati, akan diperlukan waktu lima jam bagi planet-planet terjauh untuk merasakan dampaknya, bahkan dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik sekali pun.
Matahari
Di sekolah tentu kita telah mempelajari tentang alam semesta, guru-guru banyak bercerita tentang ruang angkasa. Baik itu tentang matahari, tata surya, bintang baru, bintang tua, dan benda langit lainnya. Sebagai bahasan utama mari kita bahas dulu apa itu astronomi?
Astronomi didefinisikan secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari tentang Alam Semesta, baik itu benda-benda langit yang ada di dalamnya hingga ruang angkasa itu sendiri. Dalam bahasa Yunani kata astronomi berasal dari dua kata yaitu "astron" berarti bintang dan "nomos" bearti hukum, jadi astronomi bisa kita artikan sebagai hukum bintang yang mencakup planet, bintang, galaksi, teleskop, misi ruang angkasa, dan lain-lain.
Siapa orang pertama yang memulai penelitian tentang alam semesta?
Yaa, dialah Bapak Astronomi Modern Galileo Galilei. Mari kita kembali sejenak ke masa lalu, pada zaman dahulu kala orang-orang telah berusaha untuk mempelajari alam semesta, namun pengamatan mereka sangat terbatas pada benda-benda langit yang hanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Bidang astronomi mulai ini berkembang pesat setelah pengamatan dengan teleskop yang dilakukan oleh Galileo Galilei (1964-1642), yang dianggap Bapak Astronomi Modern. Meskipun pengetahuan pada zamannya belum serumit dan seluas sekarang ini, ia adalah orang pertama yang memulai penelitian Alam Semesta dan membuka jalan bagi para ilmuan penerusnya. Teleskop yang ia gunakan hanya mampu memberikan gambaran kabur mengenai Tata Surya, tetapi ia berhasil menemukan fakta bahwa planet-planet beredar mengelilingi matahari, bukan bumi, seperti yang dipercayai masyarakat umum. Kini, 400 tahun kemudian, kita sudah mengetahui jauh lebih banyak dari yang ditemukan oleh Galileo. Namun, kita baru memahami sebagian kecil dari misteri Alam Semesta. Mungkin di Ibarat setetes air dari selautan, seperti itulah misteri alam semesta yang masih belum berhasil kita pelajari. Jadi, masih ada banyak benda langit baru yang bisa ditemukan di masa mendatang, terutama dengan kemajuan teknologi yang telah kita miliki sekarang ini.
Pada kesempatan ini ada beberapa bahasan tentang alam semesta yang ingin saya tuliskan, adapun bahasan-bahasan tersebut sebagai berikut,
Tata Surya
- Keluarga besar yang beredar mengelilingi sebuah bintang bernama matahari
- Sistem ini berada di Lengan Orion galaksi Bimasakti
- Diperlukan waktu 225 juta tahun untuk mengelilingi pusatnya
Tata surya berada di wilayah ruang angkasa yang jutaan kali lebih luas dari pada Bumi. Sistem ini terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu dari awan gas dan debu. Di bagian tengahnya terdapat Matahari, yang merupakan pusat Tata Surya sekaligus anggota terbesarnya. Matahari menahan hampir seluruh berat Tata Surya, dan gravitasinya yang besar membuat kedelapan planet utama (dengan setidaknya 166 bulan yang dikenal), lima planet kerdil, serta miliaran asteroid, komed, meteorit, dan debu ruang angkasa, berputar mengelilingi Matahari dengan orbitnya masing-masing.
Semua planet utama mengelilingi Matahari dengan arah yang sama. Planet-planet tersebut membentuk cakram datar di tengah Matahari. Jarak antara tiap planet sangat jauh, Saturnus berjarak dua kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan dengan planet sebelumnya-Yupiter. Jika Matahari tiba-tiba mati, akan diperlukan waktu lima jam bagi planet-planet terjauh untuk merasakan dampaknya, bahkan dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik sekali pun.
Matahari
- Bintang kerdil kuning yang sudah melalui separuh dari masa hidup 10 miliar tahunnya.
- Bola gas raksasa yang suhu di intinya mencapai 15 juta derajat celcius
- Bintang terdekat dari Matahari adalah Kerdil Merah, yang berada sejauh 40 triliun km
Matahari adalah pusat Tata Surya. Sebagai sebuah bola api yang membakar 600 juta ton hidrogen, bintang ini memberikan cahaya dan kehangatan bagi planet-planet yang mengelilinginya. Matahari mencakup 99,8% massa Tata Surya dan merupakan benda terbesar di angkasa dalam jarak beberapa tahun cahaya.
Didalam intinya yang sangat panas, atom-atom hidrogen bergabung untuk membentuk helium (fusi nuklir) dan melepaskan energi yang cukup besar untuk meledakkan Matahari. Namun, gravitasi dari massanya yang besar menahan energi tersebut. Terkadang Matahari mengeluarkan angin berbahaya berisi partikel berenergi tinggi dan neutrino menuju Tata Surya. Tanpa perisai magnetis yang melindunginya, Bumi pasti sudah musnah akibat angin radioaktif tersebut.
Saat Matahari kita akan melihat bagian yang tampak lebih gelap. Bagian ini disebut Bintik Matahari dan terbentuk pada bagian dengan suhu lebih rendah di permukaan Matahari,
Planet
Sebelum tahun 1800, planet-planet yang dikenal hanyalah enam planet terdekat dengan Matahari dari sembilan planet yang menyusun tata surya kita. Namun, para astronom sekarang mengetahui bahwa planet adalah benda langit yang umum, dan kemungkinan besar terdapat di seluruh bagian jagat raya. Planet dibagi dua jenis. Planet-planet yang kecil disebut planet terstrial, tersusun atas materi yang sebagian besar berupa batuan dan logam, berpermukaan keras, dan bisa memiliki atau tidak memiliki atmosfer. Markurius, Venus, Bumi, Mars, dan mungkin juga Pluto, termasuk jenis planet ini. Planet lain Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, serta semua planet yang hingga kini telah ditemukan di sekeliling bintang-bintang lain yang memiliki ukuran beberapa kali lebih besar dan dikenal sebagai bola gas raksasa, meski planet ini sebenarnya tidak tersusun dari gas. Bola gas raksasa tersusun dari hidrogen dan helium, yang di Bumi berwujud gas, tapi di planet-planet raksasa tersebut, materi ini berwujud cair. Jadi, bola gas raksasa sebenernya adalah sebuah bola likuid superbesar yang berputar. Planet-planet ini memiliki atmosfer yang bercampur dengan interiornya, dan mungkin memiliki inti padat.
Bintang
Planet-planet yang sangat banyak itu mengorbit mengelilingi bintang-bintang, sama seperti Bumi mengelilingi Matahari. Meski menggunakan teleskop paling canggih sekalipun, kebanyakan bintang di ruang angkasa terlihat tidak lebih besar dari ujung peniti. Padahal kenyataanya, bintang adalah bola gas masif dan panas berdiameter puluhan atau bahkan ratusan ribu kilometer.
Bintang memiliki ukuran dan warna berbeda-beda bahkan ada yang berpasangan dan saling mengorbit, yang dikenal sebagai bintang kembar. Urutan terbawah menurut ukuran bintang dihuni oleh bintang-bintang terkecil yang berjumlah paling banyak, yang dikenal sebagai katai merah. Katai merah umumnya berukuran separuh Matahari dan memiliki suhu permukaan sekitar 4.000 derajat celcius atau setara dengan 7.000derajat fahrenhit.
Bintang-bintang yang seukuran Matahari umumnya sedikit lebih panas, berwarna kuning, lebih masif, dan jumlahnya sedikit. Urutan tertinggi dihuni oleh bintang-bintang yang sangat terang, sepuluh kali lebih masif dibanding Matahari, dan disebut raksasa-raksasa biru.
Raksasa biru sangat sedikit dan luar biasa panas, dengan suhu lebih dari 50.000 derajat celcius atau 90.000 derajat fahrenhit. Meski demikian, semua jenis bintang menyala sepanjang hidupnya dengan cara sama. Semangkin tua, bintang mengalami perubahan menakjubkan. Misalnya, Matahari akan mendekati ajalnya dengan mula-mula membengkak menjadi sebuah monster bintang, yang disebut raksasa merah, yang berukuran ratusan kali lebih besar dari bintang biasa meski jauh lebih ringan. Tahap ini diikuti peluruhan dan kematian menyisakan bangaki kecil yang disebut katai putih, yang berukuran seratus kali lebih kecil dari bintang biasa.
Galaksi
Masih ada benda langit yang lebih besar lagi, yaitu galaksi yang merupakan gugusan superbesar terdiri dari banyak nebula, bintang, dan mungkin juga planet. Galaksi memiliki tiga bentuk dasar, yaitu Bimasakti merupakan contoh galaksi spiral dan memiliki sekitar 200 miliar bintang. Seperti namanya, galaksi piral memiliki distribusi bintang dan nebula berbentuk spiral dan umumnya datar seperti cakram. Akan tetapi, bagian tangah galaksi jenis ini menggembung, sehingga jika dilihat dari samping seperti sepasang telur mata sapi yang dilekatkan di bagian bawahnya. Galaksi-galaksi terbesar adalah galaksi-galaksi elips. Galaksi elips beberapa kali lebih masif dibanding galaksi spiral dan berdiameter lebih dari 100.000 tahun cahaya.Galaksi elips berbentuk seperti bola rugby raksasa. Namun, ketiga sumbunya memiliki panjang berbeda. Galaksi elips juga berbeda dengan galaksi spiral dalam hal galaksi elips mengandung sangat sedikit materi nebula, sehingga memiliki sangat sedikit bintang baru. Yang terakhir, galaksi tak beraturan, yaitu galaksi yang tidak termasuk dalam dua jenis galaksi di atas. Meski demikian, tidak semua galaksi jenis ini bebentuk acak-acakan seperti namanya. Beberapa galaksi ini bentuk hampir seperti cakram dan sperti galaksi spiral memiliki titik-titik aktif pembentukan bintang, tapi tidak memiliki lengan spiral yang jelas.
No comments for "Mari Mengenal Alam Semesta - Astronomi"
Post a Comment