Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian salah satu hal yang penting untuk dipahami yaitu tentang populasi dan sampel penelitian. Dengan di tetapkannya populasi dan sampel akan mempermudah peneliti dalam menentukan metode penelitian yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. 
Apa pengertian populasi?
Menurut Howell (2011: 7) "Populasi adalah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda tertarik dengan peristiwa tersebut". Sedangkan menurut Widiyanto (2010: 5) "Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian". Sejalan dengan pendapat Mulyatiningsih (2011: 19) "Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian". Jadi, secara umum populasi dapat kita artikan sebagai keseluruhan objek/subjek penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber data yang mempunyai ciri-ciri tertentu untuk diteliti, ciri-ciri tersebut seperti orang, benda, kejadian, waktu, tempat, dan lainnya. 

Populasi tidak hanya berbicara pada jumlah, akan tetapi meliputi kesuluruhan karakteristik/sifiat yang ada pada objek/subjek tersebut. Berdasarkan hal tersebut Sugiyono (2015: 117) berpendapat bahwa “Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Sugiyono juga mengatakan satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, dispilin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya, dan lain-laian. Dalam bidang kedokteran, satu orang sering bertindak sebagai populasi".

Sebagai contoh pentingnya penentuan populasi dan sampel pada sebuah penelitian yaitu seorang pria dewasa mendonorkan darahnya untuk dilakukan penelitian. Jumlah darah dalam tubuh orang dewasa sekitar 4,4 - 5,4 liter. Apabila peneliti mengambil sampel dara sebanyak 4 - 5 liter, maka pria tersebut mungkin akan mati akibat kekurangan darah. Hal ini memberikan gambaran bahwa pengambilan sampel sangatlah penting, karena dengan pengambilan sampel yang benar maka peneliti akan memperoleh hasil yang mungkin bisa hampir menyamai karakteristik seluruh populasi. 

Apa pengertian sampel?
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu untuk mewakili populasi dalam penelitian. Menurut Djarwanto (1994: 43) "Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti". Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85) "Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut". Penentuan populasi dan sampel harus jelas, hasil penelitian tersebut diberlakukan untuk siapa.

Bagaimana penentuan populasi dan sampel?
Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki cara-cara tersendiri dalam penentuan sampel. Misalnya pada penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik pengambilan sampel probabilitas, alasannya karena ingin menciptakan sampel yang mewakili dan dapat disimpulkan secara  populasi. Sedangkan penelitian kualitatif menggunakan teknik pengambilan sampel non-probabilitas. Logikanya dari sampel kualitatif adalah untuk menyoroti dimensi atau proses utama dalam kehidupan sosial. Jadi pada penelitian kualitatif sampel harus dipilih karena karakteristik khusus dalam kumpulan gejala atau kasus yang diteliti.

Bagaimana Kriteria Sampel yang Presentatif (mewakili)?
Sumber: 
Penulis : Jakni. 2016. 
Judul Buku : Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan.(hal. 78).
Penerbit :  Alfabeta 

Sampel yang representatif adalah sampel yang benar-benar dapat mewakili dari seluruh populasi. Jika populasi bersifat homogen, maka sampel bisa diambil dari populasi yang mana saja, namun jika populasi bersifat heterogen, maka sampel harus mewakili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut sehingga hasil penelitian dari sampel dapat terpenuhi terhadap setiap anggota populasi. Menurut Arikunto (2006:133) kita boleh mengadakan penelitian sampel bila subyek didalam populasi benar-benar homogen. Apabila subyek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi populasi. Sebagai contoh populasi yang homogen adalah air teh dalam sebuah gelas. Kita ambil sampelnya sedikit dengan ujung sendok dan kita cicip. Jika rasanya manis, maka kesimpulan dapat digeneralisasikan untuk air teh keseluruhan dalam gelas. Berarti kesimpulan bagi sampel berlaku untuk populasi.

Populasi atau sampel dapat berupa makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan dapat pula berupa benda mati atau benda tak hidup, seperti gejala alam, air, tanah, udara, nilai dan sebagainya. Populasi mempunyai berbagai sifat, seperti ada populasi yang homogen, bertingkat, berkelompok dan sebagainya. Oleh karena itu timbul pula berbagai macam teknik pengambilan sampel.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya atau dapat juga dikatakan sampel haruslah representatif (mewakili) populasi. Menurut Nasution (1987:115) memilih suatu jumlah tertentu untuk diselidiki dari keseluruhan populasi disebut sampling.

Jadi, dapat disimpulkan syarat data sampel yang baik, yaitu:
  1. Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya),
  2. Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya),
  3. Memiliki variasi yang kecil, dan
  4. Tepat Waktu dan Relevan

No comments for "Populasi dan Sampel Penelitian"